Perhatikan pula, Allah menyebutkan shalawat sendiri dan rahmat sendiri dalam satu ayat, “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157). Penyebutan shalawat dan rahmat di sini menunjukkan akan perbedaan keduanya. Karenanya pula para ulama rahimahumullah menggunakan shalawat dari Allah pada satu tempat, menggunakan kata rahmat juga pada tempat yang lain. Kesimpulannya, shalawat tidak sama dengan rahmat.
Pengertian yang paling bagus mengenai shalawat adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Abul Aliyah rahimahullah, Shalawat dari Allah maksudnya adalah pujian Allah pada Nabi di sisi para malaikat. Shalawat dari malaikat maksudnya adalah doa. Jadi kalimat Allahumma shalli alaih, Ya Allah, semoga selawat untuk beliau, maksudnya: pujilah beliau di sisi makhluk yang Maha Mulia yaitu para malaikat. (Lihat Syarh Al-Mumthi, 3: 163-164)
Sedangkan kalimat salam itu bermakna Allah yang menyelamatkan, menjaga dan menolong Nabinya. (Syarh Al-Mumthi, 3: 149). Semoga bermanfaat. (Inilah)
Referensi: Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa/Syarh Al-Mumthi ala Zaad Al-Mustaqni/Muhammad Abduh Tuasikal