Eramuslim – SETIAP manusia yang hidup di dunia ini akan Allah uji. Allah tidak akan membiarkan kita mengatakan bahwa kita telah beriman tanpa melalui proses ujian.
Seperti halnya kenaikan kelas hanya akan terjadi apabila kita melaksanakan ujian dan lulus dengan ujian tersebut. Allah SWT telah berfirman, “Tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran.” (QS. At-Taubah : 126)
Al-Mutanabbi mengatakan: “Semoga segala kejadian mampu membuat diriku semakin matang dan memberikan pengalaman berharga untukku.”
Dalam kitab Al-Afsyim, Abu Tamam menuliskan: “Betapa banyak nikmat Allah yang telah dimilikinya namun masih saja ia hidup dalam keterasingan dan kekangan.” Seorang ulama salaf bertutur kepada seorang yang hidup mewah: “Aku melihat nikmat Allah telah banyak diberikan kepadamu, maka ikatlah nikmat tersebut dengan syukur.”
Allah SWT berfirman, “Jika kalian bersyukur, maka akan Aku tambahkan (nikmat-Ku). Akan tetapi, jika kalian kufur, sungguh adzab-Ku amat pedih.” (Ibrahim : 7)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah-ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Oleh karena itu, Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat,” (An-Nahl: 112)