Eramuslim – ADA yang mengatakan bahwa setan itu tak hanya jin atau makhluk gaib lainnya. Namun juga manusia biasa pada umumnya juga dapat dikategorikan sebagai setan dalam kondisi tertentu. Benarkah demikian? Menurut penjelasan Ustaz Ahmad Sarwat Lc:
Setan itu ada dua jenis. Jenis pertama yang berwujud makhluk ghaib berupa jin dan sebangsanya. Dia tak terlihat, bisa terbang, menghilang, tidak bisa dipegang, konon juga tidak menyentuh tanah, penuh kesaktian dan terkadang menakuti anak kecil.
Jenis kedua yang berwujud manusia biasa. Tidak bisa terbang, tidak bisa menghilang dan bisa dipegang dan dilihat, juga tetap berpijak di tanah seperti umumnya manusia. Karena pada hakikatnya dia memang manusia. Sedangkan mengapa bisa jadi setan, karena akidah, cara pikir, tindakan dan aktifitasnya sejalan dengan visi dan misi setan betulan.
Terkadang setan dari jenis manusia ini jauh lebih berbahaya dari setan yang gentayangan itu. Kadang dia adalah teman dekat sendiri, atau masih famili sendiri. Bahkan boleh jadi pasangan sendiri. Semuanya bisa saja menjadi setan,. bila melakukan hal-hal yang sejalan dengan program setan.
Apa saja misalnya? Ketika anda ingin segera ke masjid untuk salat saat mendengar azan, lalu tiba-tiba atasan melarang anda salat karena mementingkan pekerjaan bisa segera diselesaikan, maka saat itu atasan anda adalah setan.
Ketika seorang wanita yang bukan mahram minta ditemani untuk curhat, di tempat sepi dan menyendiri, tidak ada siapa-siapa, hanya berduaan saja, agar bisa lebih leluasa dan bisa melakukan apa saja, maka wanita itu adalah setan. Ketika teman kerja sepakat membuat laporan palsu/ fiktif, markup harga, memberi sogokan kepada pemegang kebijakan demi mendapatkan keuntungan dengan cara curang, maka mereka itu adalah setan.