Eramuslim – MUNGKIN kita pernah melihat wanita yang nampaknya bukan wanita baik-baik. Centil, menggoda, minyak wangi menyengat, dan pakaiannya berukuran pun ala kadarnya. Biasanya ada kebencian di hati dan menilainya sebagai wanita murahan.
Namun, kebencian itu pun hanya berfungsi menunjukkan posisi kita terhadapnya, belum tentu menjadi jalan keluar baginya. Mendoakannya tentu lebih baik dibanding memakinya. Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menceritakan. Berkata Az Zubeir bin Bakkar, berkata kepadaku Mush’ab bin Az Zubeir, berkata kepadaku Abdurrahman bin Abil Hasan, dia berkata:
Abu Hazim keluar untuk melempar jumrah dan para ahli ibadah ikut bersamanya. Dia berbicara dan bercerita bersama mereka. Ketika mereka sedang berjalan, lewatlah seorang gadis menggunakan kerudung di kepalanya. saat itu manusia sedang melempar jumrah baik di sisi kanan dan kirinya, saat itu manusia sedang sibuk dengan aktivitasnya. Mereka (para ahli ibadah) memandang si gadis itu sampai di antara mereka ada yang terpeleset di jalan. Maka, Abu Hazim memandang wanita itu dan berkata:
“Takutlah kamu kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di antara tempat manasik haji yang diagungkan Allah, sedangkan kamu telah menggoda manusia. Julurkanlah kerudungmu sampai dadamu karena Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Hendaknya mereka menjulurkan kerudung mereka ke dada-dada mereka.”
Wanita itu malah tertawa, dan berkata: “Demi Allah, sesungguhnya aku ini termasuk wanita yang tidak memakai hijab dengan sebuah alasan, tetapi aku ingin “membunuh” orang-orang yang hatinya lalai.”
Lalu, Abu Hazim menoleh ke para sahabatnya dan berkata: “Mari kita doa kepada Allah agar Dia tidak mengazab wanita cantik ini dengan api neraka.” Maka dia pun berdoa dan diaminkan oleh sahabat-sahabatnya. (inilah)
Imam Ibnul Qayyim, Raudhatul Muhibbin, Hal. 226. Th. 1992M-1412H. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah