Tak hanya itu, orang-orang yang disebut sebagai para pendusta agama bukanlah orang-orang yang tidak solat tapi mereka yang tidak mempedulikan kondisi orang miskin.
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” (QS.Al-Maun:1-3)
Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah dan keimanan saja, Islam juga mengatur umat untuk saling peduli dengan saudaranya. Karena kondisi kehidupan seseorang bisa mempengaruhi keimanannya.
Dari ayat-ayat di atas kita akan temukan hubungan yang erat antara iman dan ibadah (khususnya solat) dengan memperhatikan orang miskin. Apa artinya ibadah jika membiarkan tetangganya kelaparan? Apa artinya solat jika hatinya tak tersentuh melihat kesedihan orang-orang miskin?
Solat adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Seharusnya, ketika seorang hamba semakin dekat dengan-Nya, hatinya akan semakin peka melihat kondisi orang sekitarnya. Nuraninya tidak akan diam melihat kepedihan saudaranya. Karena tujuan di balik ibadah adalah meningkatkan akhlak manusia, jika ibadahnya benar pasti akhlaknya semakin sempurna. (Inilah)