Anehnya semua lempeng tersebut saling menyambung satu sama lain seolah seperti satu lempeng utuh dan diserupakan oleh ulama seperti guratan bola tenis.
Alquran menjelaskan, Dan demi bumi yang mempunyai retakan. Lempeng ini menjadi salah satu faktor penting mengapa bumi bisa didiami dan dijadikan tempat kehidupan.
Hal itu adalah retakan pada lapisan terluar bumi yang bersifat padat. itu juga bukan retakan biasa, melainkan dihasilkan oleh gerakan baik vertikal maupun horisontal pada bagian lapisan terluar bumi.
Pakar geologi masa kini telah menemukan bahwa bumi terbelah hingga menjadi 24 retakan dengan berbagai benua dan samudra berpusat di atasnya seperti Amerika, Afrika, Asia, Eropa, Arabia, India, dan Australia. Ilmu pengetahuan modern juga telah mengungkap adanya lempeng-lempeng di dasar samudra yang panjangnya mencapai puluhan ribu kilometer dengan kedalaman antara 65 sampai 150 kilometer.
Seandainya lempeng-lempeng ini tidak ada, bumi ita pasti akan meletus seperti bom atom sejak awal kejadiannya saat kulit luarnya kering.
Tak aneh bila kemudian Allah bersumpah atas kebenaran ilmiah yang mengagumkan ini, yaitu kebenaran yang dimensi-dimensinya belum bisa diungkap oleh kalangan ilmuwan kecuali pasca-Perang Dunia II.
Bahkan, penelitian mereka terus berlanjut hingga lebih dari 20 tahun berselang sampai berhasil merumuskan teori lempeng secara sempurna. Padahal, Alquran telah mengemukakan kebenaran itu lebih dari 1.400 tahun yang lalu. “Dan demi bumi yang mempunyai retakan.”
Bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Semakin ke dasar bumi, lapisan yang ditemui akan semakin lunak dan gembur. Artinya, lapisan terluar atau permukaan bumi bersifat padat dan keras, sementara lapisan terdalamnya bersifat lunak.
Semakin dalam kita menuju perut bumi, kelunakan lapisannya akan semakin kentara dan suhu panasnya akan semakin meningkat hingga diibaratkan seperti benda cair yang bergejolak.