Sejak bumi diciptakan, kecepatan rotasi pada porosnya sangat tinggi. Hal itu menyebabkan jumlah hari dalam setahun mencapai lebih dari 2.000 hari, sementara panjang sehari semalam sekitar 4 jam. Kemudian kecepatan rotasi bumi mulai menurun secara perlahan-lahan selama bertahun-tahun hingga satu siklus rotasi mencapai 24 jam pada saat sekarang.
Perubahan dari masa satu siklus rotasi dari 4 jam menjadi 24 jam membutuhkan waktu selama 4.600 juta tahun. Waktu selama itu diperkirakan sebagai usia bumi. Kecepatan rotasi bumi masih terus mengalami perlambatan secara perlahan-lahan sebanyak 1 detik per 100 tahun.
Para pakar astronomi mengatakan bahwa pada suatu saat nanti perlambatan kecepatan rotasi bumi pada porosnya akan sampai pada suatu titik di mana bumi akan mengubah arah putarannya. Bumi akan berputar dari timur ke barat sehingga matahari akan tampak terbit dari barat dan terbenam di timur. Hal ini sangat selaras dengan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SWA tentang tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat.
Para ilmuwan telah berhasil mendapatkan kesimpulan yang mencengangkan ini berkat penggunaan ilmu baru yang dinamakan dengan dendrokronologi, yaitu ilmu untuk menentukan waktu melalui tumbuh-tumbuhan.
Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah kekuatan apa yang membuat bumi memperlambat kecepatan rotasi pada sumbunya? Para ilmuwan mengatakan terdapat banyak faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut. Di antaranya ialah fenomena pasang surut dan angin yang berembus ke arah yang berlawanan dengan arah rotasi bumi. (okz)