Ayat ini berbicara tentang turunnya hujan. Allah juga berfirman,
أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
“Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?” (Al-Waqi’ah: 69).
Kata al-muzn pada ayat di atas yang berarti awan tebal yang membawa uap air. Akan tetapi,awan tebal kadang- kadang mandul, tidak menurunkan hujan. Jadi, Allah-lah yang menganugerahkan kepada kita hujan yang menurunkan air tawar yang menyegarkan. Dan, orang-orang pun mengetahui bahwa Rasulullah menyambut hujan dengan kedua telapak tangannya, seraya bersabda, “Ini anugerah dari Tuhan baru saja turun.”
Setelah air dikeluarkan dari perut bumi melalui kawah-kawah gunung berapi, kemudian turunlah hujan. Lalu, hujan itu memenuhi kubangan-kubangan laut dan samudra. Dari sini, dimulailah proses daur ulang (metamorfosis) air, cahaya matahari menguapkan air di permukaan laut dan samudra lalu uap tersebut naik ke atas, kemudian uap itu menjadi awan dan menurunkan air hujan.
Pada lapisan bawah dari uap air yang naik ke atas itu, Allah telah membuatnya dingin. Lalu, uap itu menebal membentuk awan. Arus-arus listrik -positif dan negatif- berinteraksi satu sama lain, sebagaimana dikatakan oleh sebagian teori. Lalu, turunlah air dri awan itu dalam bentuk hujan. Jadi, beginilah siklus daur ulang air. Seandainya tidak ada siklus daur ulang seperti ini, niscaya air di bumi akan habis.
Siklus daur ulang ini merupakan suatu mukjizat dan berjalan dengan sistem yang sempurna. Uap air yang berasal dari permukaan laut dan samudra lebih banyak daripada air hujan yang turun diatas laut dan samudra. Sementara itu, uap air yang berasal dari daratan lebih sedikit daripada hujan yang turun di atas daratan. Sisa air yang tidak dibutuhkan lagi oleh daratan akan mengalir kembali ke laut dan jumlahnya persis sama dengan selisih antara uap air yang berasal dari lautan dan air hujan yang turun ke lautan, atau selisih antara uap air yang berasal dari daratan dan air hujan yang turun ke daratan.
Fakta tentang sistem siklus daur ulang air yang sempurna ini menunjukkan adanya suatu kekuasaan dan peciptaan yang tiada tara hebatnya. Selain itu ketika air hujan turun ke daratan, zat garam di dalam air akan mengalir turun ke laut. (Okz)
Sumber buku Pintar Sains dalam Al-Quran, Halaman 519-523, Dr. Nadiah Thayyarah.