Dalam ayat ini, air dimasukkan ke dalam dua perumpamaan. Tentu saja pancaran atau infijar yang mengakibatkan terbentuknya sungai itu terjadi akibat aktivitas gunung berapi, di mana bumi meletus dan memancarkan uap air.
Adapun tasyaqquq (mata air yang keluar karena terbelahnya bumi) dalam ayat di atas, terjadi akibat terbelahnya bumi atau merekahnya bumi. Yang dimaksud pembelahan di sini adalah perpindahan lapisan yang mengandung uap air yang ada di dekat permukaan suatu benda ke lapisan yang tidak mengandung air. Jadi, begitulah proses terjadinya mata air. Dengan demikian, ada air yang muncul akibat letusan bumi dan ada pula air yang muncul karena terbelahnya bumi.
Dalam Surah al-Waqi’ah pun Al-Quran berbicara mengenai air. Dia berfirman,
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ
“Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin. Lalu mengapa kamu tidak mau bersyukur?” (Al-Waqi’ah: 68-70).
Era sekarang adalah era puncak kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, tak seorang pun bisa menjelaskan bagaimana air hujan turun. Ada banyak teori dibuat untuk menjelaskan fenomena ini, namun tak satu pun yang bisa memastikan bagaimana proses turunnya air hujan.
Pada suatu hari, Rasulullah kembali dari perjalanan dari Makkah ke Madinah. Lalu, beliau melaksanakan shalat Subuh dengan para sahabat yang menyertainya. Kemudian beliau berkata, “Pagi ini ada yang kafir dan ada yang mukmin, wahai utusan Allah?”
Beliau pun bersabda, “Barang siapa berkata, Hujan turun karena bintang ini dan itu, ia menjadi kafir. Dan barang siapa berkata, Hujan turun karena nikmat dan anugerah dari Allah, dia termasuk orang-orang mukmin“.
Jadi, hujan adalah nikmat dan anugerah dari Allah, tak ada yang menurunkannya selain Dia. Allah berfirman,
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Dan tidak ada sesuatu pun,melainkan dari Kamilah sumbernya; Kami tidak menurunkannya (hujan) melainkan dengan ukuran tertentu.” (Al-Hijr 21).