Sedangkan mengenai para syuhada, Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS. Al Baqarah: 154).
Ayat ini banyak dimaknai bahwa jasad syuhada tidak dimakan mikroba sebagaimana jasad para Nabi. Terlebih ketika banyak ditemukan fakta bahwa jasad syuhada masih utuh. Misalnya jasad syuhada uhud dan mujahidin Palestina yang ditampilkan dalam buku tersebut.
Lalu mengapa mikroba tidak merusak jasad para Nabi dan syuhada? Sebab Allah-lah yang memerintahkan mikroba berbuat demikian. Allah yang menciptakan mikroba, membuat sunnatullah bahwa tugas mikroba menguraikan makhluk hidup yang telah mati, maka Dia pula yang bisa mengubah sunnatullah itu pada sesuatu yang dikehendakiNya. Jadi, mikroba adalah makhluk yang sangat patuh kepada Penciptanya, ujar Dr. Abdul Hamid Al Qudhah menyimpulkan. (Inilah)