Sifat Ridha akan menjadikan hati seorang hamba tenang dan penuh cinta dengan Allah, Allah akan memenuhi dadanya dengan sifat qonaah dan rasa cukup sehingga mudah mencintai, tawakal dan bergantung kepadaNya.
Ridha adalah buah tertinggi dari rasa cinta, pemberian Allah teragung dan surga Allah di muka bumi. Allah berfirman: “Dan keridhaan Allah adalah lebih besar” (QS. At Taubah, 32)
MACAM-MACAM RIDHA
A. wajib
Kita wajib Ridha atas empat perkara: Allah sebagai satu-satunya sesembahan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nadinya dan Ridha menerima cobaan serta musibah.
Rasulullah Shollallohu alihi wasallam- bersabda: “Akan merasakan nikmatnya iman barangsiapa ridho: Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad –Shollallohu alihi wasallam- rasulnya” (HR. Muslim)
1- Allah sebagai satu-satuNya sesembahan
Keridhaan kepada Allah harus memenuhi unsur-unsur berikut ini:
– mengesakan Allah dalam tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma’ serta sifatNya
– membenci ibadah kepada selainNya.
– mencintai sesuatu dan membencinya karena Allah. Mencintai orang-orang soleh karena Allah dan membenci orang-orang jahat karena Allah.
2- Islam sebagai agama
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Termasuk Ridha kepada Islam Adalah:
– menerima hukum dan panduan hidup yang telah digariskan oleh Allah di dalam al Quran dan Hadis. “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? (al An’aam, 114). Artinya, kita rela dengan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua, kewajiban membayar zakat, larangan bersinar dan memakan riba.
Menolak panduan yang digariskan oleh agama bisa mengeluarkan seseorang dari Islam. “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (QS: Muhammad Ayat: 28)
– berkawan dengan orang-orang yang beriman dan menjadikan mereka sebagai sahabat karib serta pemimpin.
– menjauhi kebiasaan dan kebudayaan orang-orang kafir. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan rela Islam sebagai agamanya sementara dia mengimpor budaya barat dengan tidak menutup aurat, pergaulan bebas, musik dan segala jenis kerusakan.
– di antara hal yang bertentangan dengan keridhaan akan agama ini adalah nilai-nilai liberalisme yang berusaha memisahkan antara agama dan negara.
3- Muhammad sebagai nabi
Ridha kepada Rasulullah meliputi beberapa hal. Diantaranya:
– Mencintainya
– Mengikuti tuntunan dan sunnah-sunnahnya
– Tidak mengakui adanya nabi setelahnya
– Menerima apa yang diputuskan oleh beliau. “Tetapi tidak, demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka memintamu menjadi penengah atas segala persengketaan di antara mereka, kemudian dalam hati mereka tak terdapat keberatan atas keputusanmu dan mereka menerima dengan sepenuh hati. (Q.s. An-Nisa‘: 65)
– Menghindari bid’ah.
4. Menghadapi kesulitan dan musibah
menerima dengan ikhlas keadaan ekonomi, suku, anak laki maupun perempuan, keadaan pasangan walaupun tidak cantik atau ganteng. Tidak mengeluh kepada manusia atau memukul pipi dan menyobek baju tatkala ada musibah.
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)