Demikian dengan iman. Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa iman bisa bertambah sampai puncak langit ke tujuh, dan Iman bisa menyusut sampai lapis bumi ke tujuh. Jadi Iman kita ini bisa turun dan bisa naik. Orang yang beruntung adalah mereka yang senantiasa sadar akan fluktuasi atau turun naiknya keimanan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Abu Darda ra. bahwa “di antara inti pemahaman agama seseorang adaiah dia mengetahui imannya bertambah atau berkurang.”
Jadi. kurang benar kalau kita hanya diam saja. Yang benar adalah kita sadar ketika mulai ada penurunan dan segera bangkit. Misalnya saat salat mulai tidak khusyuk atau zikir mulai ditinggalkan. Biasanya kita salat berjamaah di shaf pertama, pelan-pelan pindah ke shaf ketiga, lama lama di pintu, terus datang ketika salam, dan akhirnya salat Jumat pun di rumah. Sama halnya dengan membaca al-Quran. Biasanya sehari setengah juz, turun tinggal dua lembar, turun lagi dua halaman, terus dua ayat, dua huruf, sampai kemudian kita lupa menyimpan al-Quran di mana.
Kalau salat dan membaca al-Quran sudah turun, ibadah yang lain biasanya akan ikut turun. Sedekah yang biasanya habis salat Subuh, jadi mulai menghitung, Nanti saja habis Dhuha.” Nanti menghitung pun tidak karena memang telah berpisah dengan sedekah. Biasanya kita menjaga hijab dengan akhwat, kini sudah jadi tidak risih lagi. Saat nonton televisi biasanya malu karena banyak yang kinclong-kinclong, sekarang malah punya jadwal nonton sambil beralasan untuk melihat ciptaan Allah. Kalau sudah demikian, kita akan semakin akrab dengan maksiat. Layaknya pohon buruk yang mulai mengering dan melapuk.
Kita harus segera bangkit saat menyadari terjadi penurunan. Kesadaran ini harus bermula ketika amal ibadah kita turun sedikit sehingga kita bisa cepat-cepat menaikkannya lebih banyak. Tujuannya adalah agar nanti bisa semakin mantap, seperti pohon yang kokoh menjulang.
Maka, ada dua hal yang harus kita lakukan. Pertama carilah pupuk untuk menambah kesuburannya, dan pupuk iman adalah ilmu. “Niscaya Allah akan mengangkat derajat Orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. aI-Mujadilah [58]:11).