Eramuslim – SAUDARAKU, salah satu sebab yang membuat hidup kita terasa berat adalah keikhlasan. Bagi orang yang tidak ikhlas, pekerjaan kecil pun menjadi terasa berat.
Seperti sekadar memindahkan cangkang permen yang tergeletak sembarangan ke dalam tempat sampah. Ini pekerjaan ringan, namun jika tidak ikhlas maka berat rasanya. Orang yang tidak ikhlas akan berharap-harap ada orang lain melihatnya ketika dia memindahkan cangkang permen itu, sehingga ia pun terlihat sebagai orang baik. Namun, ketika tenyata tidak ada orang yang melihatnya, ia merasa rugi dan menyesal telah melakukan hal tersebut.
Betapa berat hidup ini rasanya bagi orang yang tidak ikhlas. Ke mana-mana yang dicari adalah penilaian makhluk. Amal yang dilakukan berharap mendapatkan imbalan. Kebaikan yang dilakukan berharap balas jasa. Sedekah yang dikeluarkan berharap sanjungan. Ketika yang diharapkan itu tidak ada, maka hati pun resah gelisah jauh dari rasa bahagia.
Selain membuat hidup ini terasa berat, ketidakikhlasan juga mendatangkan dosa karena tidak ikhlas atau riya (ingin amal dilihat orang lain) adalah salah satu ciri kemunafikan. Allah SWT berfirman, Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS. an-Nisaa [4]: 142)
Riya sungguh hal yang sangat merugikan bagi kita. Membuat hidup ini terasa sempit, dan amal perbuatan menjadi sia-sia tidak bernilai. Sebesar apa pun amal kita jika dilakukan dengan tidak ikhlas, mencari penghargaan makhluk, maka tidak ada catatan kebaikan baginya.