Eramuslim – SAUDARAKU, salah satu sikap penting yang hendaknya dimiliki dalam hidup adalah serius memperbaiki diri. Yakni perbaiki hubungan kita dengan Allah Swt. Boleh jadi salat kita masih banyak kekurangannya; sering tidak khusyuk, sering terburu-buru atau tidak tumaninah (tidak terburu-buru/rileks), sering tertinggal salat berjamaah, atau sering terlambat menunaikannya. Perbaiki terus ibadah kita, tingkatkan terus kualitasnya.
Allah Swt berfirman, …dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-Ankabut [29]: 45).
Pahami, setiap keburukan yang terjadi merupakan akibat perbuatan buruk kita sendiri. Perbuatan buruk yang kita lakukan itu disebabkan buruk pula kualitas salat kita, sehingga nilai-nilai salat tidak membekas di dalam hati dan perbuatan kita. Sedangkan jika kualitas salat kita bagus, niscaya hati dan perbuatan kita pun akan bagus.
Oleh karena itu, ketika kita membicarakan salat maka yang sedang kita bicarakan bukanlah sebatas tata caranya, bacaan dan gerakannya, waktu-waktunya saja, melainkan juga sampai kepada dampaknya. Indah sekali Islam ini, setiap ibadah pasti memiliki banyak dimensi.
Ketika kualitas salat seseorang itu bagus, maka bisa dipastikan orang tersebut dalam kesehariannya merupakan orang yang disiplin, amanah, bertanggung jawab, teratur dan terjaga setiap ucapan dan perbuatannya dari berbagai keburukan yang bisa mengundang datangnya keburukan. Masya Allah!