Maka, sang sahabat berdoa kepada Allah sesuai dengan arahan dari Rasulullah, dan Allah pun memberikan kesembuhan kepadanya. (HR. Muslim)
Doa yang Rasulullah saw ajarkan kepada kita ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam al-Quran, Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201)
Allah SWT menghendaki agar kita meminta kepada-Nya dengan doa ini. Demikian pula yang Rasulullah ajarkan kepada kita. Tiada maksud dan tujuan dari diajarkannya doa ini kecuali pasti di dalamnya mengandung kebaikan yang sangat besar dan utama.
Saudaraku, dunia ini memang hanya persinggahan, hanya sementara saja kita tinggali dan jelas bukan tujuan perjalanan hidup kita. Dunia bukanlah akhir, melainkan hanya sekadar perantara untuk menggapai kehidupan sejati di akhirat.
Maka, kehidupan akhirat jelas jauh lebih utama daripada kehidupan di dunia. Tetapi, bukan berarti kita hanya menjalani kehidupan di dunia ini dengan ala kadarnya saja. Karena kesempatan hidup di dunia adalah karunia yang besar dari Allah SWT. Bagaimana tidak, hidup di dunia adalah kesempatan untuk beribadah kepada Allah, sedangkan kesempatan untuk beribadah kepada-Nya tiada lain merupakan karunia yang sangat besar dari Allah bagi setiap makhluk-Nya.
Bagi orang yang beriman kepada Allah, tiada waktu yang boleh terlewat sedikit pun di dunia ini kecuali harus bernilai ibadah di hadapan-Nya. Setiap kegiatan yang dijalani harus bernilai ibadah, sehingga menjadi pengundang datangnya pertolongan Allah selama hidup di dunia maupun nanti di akhirat.
Oleh karena itu, sekali pun dunia ini adalah kehidupan yang penuh onak dan duri, penuh ujian dan cobaan, bagaikan hutan belantara, namun orang yang beriman kepada Allah akan menjalaninya dengan ringan dan penuh rasa bahagia. Sedangkan bagi orang yang tidak beriman kepada Allah, sungguh dunia ini sangat terasa menjemukan baginya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang merasa hidup di dunia ini seperti siksaan yang tiada ujungnya. Sehingga mereka pun merasa hidupnya sempit, sulit, dan terhimpit. Semoga kita bisa menjalani kehidupan dunia dengan riang dan tenang, penuh rasa bahagia. Aamiin. (Inilah)