Biasakanlah untuk selalu berusaha membalas kebaikan orang lain, meskipun tentu orang yang membantu kita itu tidak berharap pamrih atau balas jasa. Tetapi, membalas kebaikan adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah dan agar kita tidak berutangbudi. Jangan sampai ada dalam hati kita kesenangan karena terus-menerus dibantu orang lain, sedangkan kita tidak melakukan hal yang sama terhadap mereka. Syukurilah bantuan yang datang kepada kita dengan cara membantu meringankan keperluan orang lain pula.
Ada dua hal yang mesti kita ingat. Pertama, kebaikan orang lain terhadap kita. Dan kedua, keburukan kita kepada orang lain. Namun, ada dua hal juga yang mesti kita lupakan. Pertama, kebaikan kita kepada orang lain. Dan kedua, keburukan orang lain terhadap kita. Mengapa?
Karena sesungguhnya yang membahayakan diri kita bukanlah perbuatan orang lain terhadap kita. Demikian juga yang memberikan kebaikan kepada kita bukanlah perbuatan orang lain. Melainkan yang mendatangkan kebaikan dan yang membahayakan diri kita tiada lain adalah perbuatan diri kita sendiri.
Sehingga dua hal yang penting adalah mengingat kebaikan orang lain kepada kita dan mengingat keburukan kita kepada orang lain. Dengan mengingat keburukan kita kepada orang lain, maka kita senantiasa ingat untuk bertobat kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Dan kita pun termotivasi untuk terus memperbaiki diri.
Sedangkan mengingat kebaikan orang lain terhadap kita, akan membuat kita senantiasa bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang tersebut. Kita pun akan termotivasi untuk memberi kebaikan kepadanya, meskipun ia tidak pernah mengharapkannya.
Rasulullah. bersabda, Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu Berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur. (HR. Thabrani)