Eramuslim – RASULULLAH saw bersabda, Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur. (HR. Thabrani)
Saudaraku, alam kubur adalah kebenaran. Barangsiapa beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya, maka ia juga harus beriman kepada adanya alam kubur, yaitu episode kehidupan setelah alam dunia sebelum memasuki alam akhirat.
Allah berfirman, Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras. (QS. al-Mumin [40]: 45-46)
Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa ayat ini menjadi landasan kuat mengenai kebenaran adanya alam kubur. Jumhur ulama juga memiliki pandangan serupa dengan Ibnu Katsir. Lebih lanjut Ibnu Katsir menjelaskan setelah Firaun dan pengikutnya mati, mereka berada di alam kubur dan di setiap pagi dan pegang, arwah mereka dihadapkan ke neraka sehingga mereka sudah merasakan panasnya api neraka meski mereka belum benar-benar masuk ke dalamnya.
Adalah Hani ra., seorang yang pernah menjadi pembantu Utsman bin Affan meriwayatkan apabila Utsman melintasi kuburan, maka beliau akan menangis hingga air matanya membasahi janggutnya. Yang mengherankan adalah beliau tidak semenangis ini manakala mendengar cerita tentang surga dan neraka. Sehingga beliau pun ditanya mengapa beliau sampai demikian menangis ketika melihat kuburan. Dan, beliau pun menjawab, Sesungguhnya Rasulullah bersabda, Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya. Rasulullah saw juga bersabda, Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).