Laki-laki yang berutang itu pun pulang dengan membawa seribu dinar. Ia berkata kepada temannya sang pemilik uang, Aku sudah berusaha mencari perahu agar bisa membawa uangmu, tetapi aku tidak mendapatkannya sehingga aku datang kepadamu sekarang ini. Temannya bertanya, Apakah kamu mengirim sesuatu kepadaku? Dia menjawab. Aku katakan kepadamu bahwa aku tidak mendapatkan perahu sebelum aku datang sekarang ini. Pemilik uang berkata,
“Sesungguhnya Allah telah menunaikannya untukmu melalui apa yang kamu kirim di kayu itu. Sekarang, ambillah seribu dinarmu ini dan gunakanlah dengan baik.” (HR. Bukhari)
Masya Allah! Demikianlah hikmah agung yang terdapat di dalam keyakinan yang kuat kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam dada setiap hamba-Nya.
Kisah ini mengingatkan kita pada pentingnya berbaik sangka kepada Allah. Karena orang yang mudah berkeluh kesah itu tidak terampil berbaik sangka kepada-Nya. Ia berpikir betapa kasihan dirinya dan tidak ingat bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat bagi hamba-Nya yang yakin!
Saudaraku, Allah SWT berfirman, “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10]: 107)
Kita merasakan betapa menjalani hidup di dunia ini tidak mudah. Ada lelah, ada kecewa, ada galau, ada sulit, dan berbagai rasa lainnya. Namun, yakinlah bahwa tiada satu beban pun yang Allah hadapkan kepada kita kecuali sesungguhnya itu sesuai dengan kadar kemampuan kita untuk menghadapinya. Dan, tidak ada satu pun kesulitan yang kita temui di dunia ini kecuali ada banyak kemudahan yang menyertainya. Betapa Maha Adil dan Maha Bijaksananya Allah Swt. Kita wajib senantiasa berbaik sangka kepada-Nya. (inilah)