Ada kalanya pula dalam keadaan lapar, Allah menghendaki agar kita tidak langsung bertemu dengan makanan sehingga beberapa saat kita harus merasakan lapar lebih lama. Namun, pasti ada hikmahnya. Boleh jadi supaya kita bisa lebih mensyukuri nikmat Allah, yang mana selama ini kita seringkali lupa jika makanan dengan mudah kita temukan.
Dengan ditundanya makanan, maka ketika kita akhirnya bertemu dengan makanan meski sedikit saja, rasanya akan lebih nikmat. Kalau kita terbiasa dengan makanan yang berlimpah, maka akan kurang rasa syukurnya. Maka, untuk melatih kita pandai bersyukur, ditahanlah makanan oleh Allah Swt.
Oleh karena itu sahabatku, janganlah berburuk sangka kepada Allah jikalau suatu saat ada permohonan kita atau ada kebutuhan kita yang kita rasa terlambat terpenuhi. Jangan kita buruk sangka kepada Allah jika suatu saat kita berdoa dan berusaha sekuat tenaga, namun harapan kita mashi belum juga terwujud.
Allah Swt. berfirman dalam sebuah hadits qudsi, Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.(Muttafaqunalaih).
Jangan fokus pada permohonan, keinginan, yang belum dipenuhi oleh Allah Swt., namun fokuslah pada kekurangan kita, pada keterlambatan kita untuk menunaikan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Perhatikanlah organ tubuh kita. Mata kita berkedip secara spontan tanpa ada keterlambatan. Jantung kita berdegup memompa darah, juga tanpa keterlambatan. Paru-paru kita berfungsi memompa udara juga tanpa keterlambatan. Semuanya tepat pada waktunya dan teratur. Kita seringkali lupa pada hal-hal seperti ini. Padahal kita tidak pernah meminta kepada Allah supaya mata kita berkedip, jantung berdegup dan paru-paru bekerja tepat pada waktunya, namun semuanya beres karena Allah Maha Tahu keperluan kita.Subhaanallah.
Saudaraku, ketimbang kita fokus memikirkan mengapa Allah terlambat memberikan jodoh kepada kita, atau mengapa Allah terlambat memberikan keturunan kepada kita. Atau ketimbang kita sibuk memikirkan mengapa Allah belum juga mengabulkan doa kita agar dimudahkan rezeki, dilunaskan utang-utang. Lebih baik kita sibuk memikirkan mengapa kita masih saja kesiangan sholat subuh, mengapa kita masih saja lupa mensyukuri berbagai nikmat yang selama ini sudah Allah berikan kepada kita; nikmat udara yang melimpah, nikmat jantung yang mashi terus berdegup dan lain sebagainya.
Tidak masalah doa kita terlambat dikabulkan. Toh keterlambatan pun hanyalah pada penilaian kita saja sebagai makhluk. Yang menjadi masalah adalah jikalau kita terlambat sholat di awal waktu, terlambat sedekah, terlambat tilawah Al Quran, terlambat menolong orang lain, berbuat dosanya banyak namun istighfarnya terlambat. Lebih baik ketika kita merasa ada yang telat dari Allah, segera kita periksa apa yang telat dari diri kita.
Demikianlah saudaraku, jangan pernah berburuk sangka kepada Allah. Yakinilah bahwa ketika terlintas di dalam pikiran kita bahwa Allah terlambat menolong kita, sesungguhnya pada saat yang sama kita sedang melupakan berbagai nikmat Allah yang sudah dan sedang kita rasakan. (inilah)