Dengki adalah penyakit hati yang sungguh sangat berbahaya. Tentu kita ingat pada peristiwa penumpahan darah dalam sejarah umat manusia, yaitu kisah Qabil dan Habil. Sebuah kisah yang oleh Allah SWT abadikan dalam Quran pada sebuah ayat yang panjang. Allah berfirman, Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qobil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qobil). Ia berkata (Qobil), Aku pasti membunuhmu! Berkata Habil, Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan sekalian alam.”
“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”
Maka hawa nafsu Qobil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qobil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qobil, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal. (QS. al-Maidah [5]: 27-31)
Betapa besar sekali bahayanya penyakit iri dengki ini. Yakni berat untuk menerima kenyataan bahwa Allah menganugerahkan kelebihan atau keunggulan kepada setiap manusia secara berbeda. Setiap manusia istimewa dengan kelebihannya masing-masing. Nah, seorang pendengki tidak bisa menerima ini.