Eramuslim – AYAT tentang puasa yang difirmankan Allah dalam QS 2: 183-188 memberikan lima (5) terapi atau obat yang sangat cocok untuk perbaikan gizi kehidupan manusia, menyehatkan pola hidup yang lama sakit karena donimasi nafsu duniawi. Lima hal yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah sebagai amaliyah Ramadhan ini diyakini mampu mengobati penyakit kegersangan hati, kekecewaan batin, kebosanan hidup dan bahkan berbagai penyakit perilaku.
Yang pertama adalah kerelaan hati berbagi anugerah duniawi yang Allah karuniakan padanya. Terapi atau obat yang pertama ini ada pada kalimat (fidyatun thaamu miskin). Terapi yang pertama ini akan mengganti kebencian menjadi cinta serta mengubah air mata menjadi mutiara. Orang bijak berkata bahwa sejahat-jahatnya orang bisa dipastikan dihatinya masih ada cinta ketika ia telah rela untuk berbagi. Ketulusan cinta seseorang akan disambut dengan cinta Tuhan kepadanya.
Imam Qurthubi berkata: “Barang siapa memiliki banyak dosa, maka wajib baginya berbagi air minum. Allah telah mengampuni dosa orang yang memberi minum anjing, maka bagaimana mungkin tidak mengampuni orang yang memberi minum orang mukmin.” Sekecil apapun pemberian tidaklah boleh diremehkan, karena di dalamnya ada cinta yang bermakna sangat dahsyat dalam kehidupan. Dalam khutbahnya, Rasulullah bersabda: “Takutlah engkau akan neraka, (dan jauhkanlah dirimu darinya) walaupun dengan separuh butir kurma.“