Eramuslim – SAUDARAKU. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab sahihnya bahwa Abdurrahman Auf bin Malik berkata, ketika kami bersama Rasulullah saw, bersembilan, atau berdelapan, atau bertujuh orang, beliau bersabda: “Tidakkah kalian mau berbaiat kepada Rasulullah?“
Saat itu kami baru masuk Islam, maka kami pun menjawab: “Kami telah berbaiat kepada Anda, wahai Rasulllah?” Lalu beIiau bersabda lagi: “Tidakkah kalian mau berbaiat kepada Rasulullah?“
Maka kami segera mengulurkan tangan sambi| berkata: “Kami telah berbaiat kepada Anda, wahai Rasulullah. Maka atas dasar apakah kami mesti berbaiat lagi.“
Beliau menjawab: “Menyembah kepada Allah, beribadah kepada Allah, dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, salat yang lima waktu, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Kemudian beliau membisikkan suatu kalimat dengan suara yang sangat lirih, beliau bersabda: “Dan janganlah kalian meminta-minta sesuatu apa pun kepada orang. Sungguh saya telah melihat salah seorang dari mereka, tatkala tongkatnya terjatuh dia tidak meminta orang lain untuk mengambilkannya.”
Saudaraku, ini penting. Kita harus mulai latihan tidak meminta bantuan orang dari hal-hal yang kecil. Supaya bisa meminimalisir ketergantungan kita kepada makhluk secara lahiriah. Seperti bangun tidur melipat selimut sendiri dan mencuci piring sendiri sehabis makan. Ini termasuk bagian dari latihan tawakal.
Mulai dari hal-hal yang kecil kita mujahadahkan. Pulpen atau cemilan, kita upayakan sekuat tenaga agar tidak meminta-minta. Apalagi meminta harta. Teruslah lakukan apa yang bisa kita lakukan tanpa meminta bantuan kepada orang lain.
Ada saatnya kita memang membutuhkan pertolongan orang lain. Tapi bukan berarti kita boleh menikmati pemberian bantuan itu. Karena bisa membuat kita terbiasa dan tergantung pada orang lain.