Eramuslim – SEMOGA Allah Swt Yang Maha Menatap, memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa meneladani akhlak mulia Rasulullah Saw. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw, kekasih Allah, sang suri teladan.
Boros terhadap harta adalah kecenderungan manusia. Perilaku boros adalah salah satu tipu daya setan yang tiada henti menjebak kita. Sehingga membuat harta yang kita miliki justru berpotensi mencelakai diri kita sendiri jika tidak cermat mempergunakannya.
Hal ini dapat kita perhatikan dalam keseharian kita. Orang yang punya harta berlimpah, memiliki lebih besar peluang menjadi pecinta harta. Makin bagus, makin mahal, maka makin senang, dan makin cintalah ia kepada harta yang dimilikinya. Bahkan muncul keinginan untuk pamer. Ia ingin tampil lebih wah, lebih bermerek, atau lebih keren dari orang lain. Padahal, semua itu justru akan menyiksa dirinya.
Satu pengalaman ketika seseorang diberi sebuah ballpoint. Dari penampilannya ballpoint ini sangat bagus, mengkilat, dan ketika dipakai menulis pun enak. Tapi, ballpoint ini menjadi barang yang menyengsarakan ketika ada yang memberitahu bahwa ballpoint ini merek terkenal. Gara-gara tahu itu ballpoint mahal, sikap pun jadi berubah. Tiba-tiba jadi takut hilang, ketika dibawa takut jatuh, ketika dipinjam takut cepat habis tintanya, mau disimpan takut mubazir, ditambah lagi saat dipakai pun malu mungkin nanti ada yang komentar,”Wah, ballpoint-nya mahal!”Begitulah, sungguh tersiksa!
Karenanya, berhati-hatilah saudaraku. Kita harus benar-benar mengendalikan keinginan kita. Ingat, yang terpenting adalah kemanfaatannya. Buat skala prioritas, misalnya, haruskah membeli sepatu seharga 1 jutarupiah padahal keperluan kita hanya sepatu olahraga. Apalagi dihadapan kita ada aneka pilihan harga, mulai dari yang 700 ribu, 400 ribu, 200 ribu, sampai yang 100 ribu rupiah.