Eramuslim – RASULULLAH SAW adalah orang yang diberi rahmat yang besar oleh Allah. Ia senantiasa bergerak seperti penebar cahaya kebaikan. Kebaikannya penuh ketulusan dan keindahan. Hidupnya diliputi kesabaran, tawadu’, dan ketenangan.
Saudaraku, kita ini sebetulnya makhluk rahmat.Tapl kita belum mencapainya kalau hanya baru menyayangi teman dekat. Ia akan meningkat kalau kita sudah rahmatan lil ‘alamiin. Sehingga untuk mencapainya kita harus berupaya serta memohon dan berharap rahmat yang besar kepada Allah.
Salah satu cara mengupayakan rahmat Allah adalah dengan mendatangi majelis ilmu dan majelis zikir. Nah. cara lainnya adalah mensyukuri sifat rahmat yang ada pada diri kita sendiri, sebagai makhluk rahmat.
Pertama, dengan menebarkan sifat itu kepada yang paling berhak mendapatkan. Yaitu orangtua. Bagaimana pun orangtua kita, darah dagingnya tetap ada pada kita Itu takdir. Sehingga misalnya orangtua kita bergelimang dosa, maka kita tetap yang harus berada di barisan terdepan agar orangtua diberi ampunan oleh Allah.
Atau misalkan orangtua terlilit utang, kita yang berusaha melunasinya. Sekuatnya kita berusaha menumpahkan kasih sayang, perhatian, dan minimal mendoakan mereka dengan tulus. Allah pasti mengetahui.
Yang kedua, keluarga dan anak. Misalkan kalau kita menebarkan sifat rahmat pada anak, bukan dengan berpidato, Anakku, ayah sangat mencintaimu, siang malam ayah membanting tulang cuma demi kamu nak.” Kata anaknya, Ayah Iebay, kemarin ayah membanting piring. Atau, Anakku, setiap hari air mata ibu selalu mengalir untukmu”. Anaknya berkata,”BaikIah bu, nanti saya ajari cara mengiris bawang merah yang benar.