Karena itu, ayat tersebut merupakan perumpamaan yang dibuat Allah SWT untuk menggambarkan kondisi kaum musyrik. Sebab mereka mengambil dan menyembah tuhan selain Allah SWT dan mengharapkan pertolongan dan kemurahan rezeki darinya. Keadaan kaum musyrik, menurut Allah SWT, tak ubahnya seperti sarang atau rumah laba-laba yang lemah dan rapuh. Oleh karena itu, bila mereka mengetahui dan menyadari keadaannya, tentu mereka tidak akan meminta pertolongan, selain kepada Allah SWT.
Surah al-Ankabut ayat 41 merupakan sebuah perenungan yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang berilmu dan senantiasa bertawakal kepada-Nya. Walaupun di surah al-Ankabut ayat 41 rumah atau sarang laba-laba disebut sebagai materi yang rapuh dan lemah, Allah SWT justru memerintahkan seekor laba-laba untuk membuat sarang guna melindungi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dari kejaran kaum kafir.
Hal itu menandakan bahwa Allah SWT memiliki kuasa terhadap segala ciptaan-Nya. Yang lemah dan rapuh dapat Dia kuatkan, begitupun sebaliknya. (Rol)