Eramuslim – WAKIL Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, Muharam jadi salah satu bulan yang dirahmati oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala. Banyak keutamaan-keutamaan di dalamnya, misal melaksanakan puasa sunah.
“Muharram momentum menjalankan puasa Tasu’a dan puasa Asyura, keduanya puasa sunnah yang dapat menghapuskan dosa-dosa kita,” katanya saat dihubungi Okezone belum lama ini.
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab: “Ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Ia melanjutkan, terkait puasa tasu’a yang artinya hari ke-sembilan, Rasulullah bertekad untuk menjalankannya. Meskipun beliau tidak sempat menunaikannya, karena ajal menjemput sebelum Muharam tiba.
“Sedangkan para sahabat Nabi menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan beliau,” ujarnya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ