Eramuslim – Salah satu hak istri mendapatkan pelayanan kesehatan dari suaminya adalah saat sedang hamil. Bahkan dalam kondisi ini, perhatian suami menjadi sangat besar.
Saat istri sedang hamil, suami berkewajiban menjaga istrinya agar selalu dalam keadaan sehat, baik secara fisik maupun mental. Sebab, kondisi perempuan hamil sangat lemah.
Sampai menjelang kelahiran pun, semua keadaan terasa semakin berat. Saat melahirkan merupakan waktu paling kritis dalam kehidupannya, nyawa menjadi taruhannya.
Karena beratnya pengorbanan perempuan, Rasullah SAW menyatakan perempuan menjadi syahid dan dijamin masuk surga apabila kematian akibat melahirkan benar-benar terjadi.
Dikutip dari buku Fiqh Perempuan oleh KH Husein Muhammad, hasil penelitian para ahli kependudukan menyatakan komplikasi kehamilan dan persalinan benar-benar merupakan pembunuh utama dari kaum wanita usia subur.
Data menunjukkan, 20 sampai 45 persen dari semua kematian wanita dalam kelompok usia subur, yakni 15 sampai 49 tahun di kebanyakan negara berkembang disebabkan oleh penyakit yang ada kaitannya dengan kehamilan.
Keadaan ini seharusnya menyadarkan semua pihak untuk memberikan perhatian serius atas kesehatan perempuan yang sedang hamil. Suami tidak boleh membiarkan penderitaan itu hanya ditanggung istri.
Rasulullah SAW memberikan perhatian kepada perempuan hamil, termasuk mereka yang menyusui. Bahkan puasa pun menjadi haram bagi mereka apabila akan menimbulkan penderitaan bagi diri atau anak mereka.
Alquran juga memberikan penjelasan tentang tuntutan dan cara mewajibkan anak untuk bersyukur kepada ibunya setelah kewajiban bersyukur kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
“Dan, Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku kembalimu.” ROL