“Lalu para ulama mensinkronisasikan dua hadits itu, bahwa penularan itu ada tetapi semuanya adalah karena kekuasaan Allah SWT. Tidak boleh kita yakin bahwa yang menularkan itu adalah karena kumannya (penyakit menularnya), karena kalau hanya karena kuman itu, siapa yang menularkan pertama kali, tidak ada, maka pasti itu karena takdir Allah,” jelasnya.
Syairozi mengingatkan, tidak ada yang bisa membahayakan seseorang kecuali apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan hanya pada Allah harus bertawakal. Rasulullah pun bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, bahwa wabah merupakan azab kepada mereka yang dikehendaki Allah SWT yaitu mereka yang tidak percaya kepada Allah SWT dan tidak punya keyakinan bahwa itu adalah takdir Allah.
Orang-orang itu akan merasa bahwa wabah tersebut merupakan bencana buat dirinya. Sedangkan bagi orang Mukmin, wabah menjadi rahmat atau kabaikan untuk dirinya. Sehingga kalau terkena wabah maka menjadi rahmat dan bisa menghapus dosa-dosanya. Kalaupun meninggal karena wabah, maka menjadi syahid. Rol