Eramuslim – Salah satu kebutuhan vital manusia adalah air, terutama untuk keperluan minum dan bersuci (taharah). Orang bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan, tetapi tidak tanpa air.
Mengutip buku Air Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), air yang disediakan melimpah di planet kita pada dasarnya jumlahnya tetap, hanya saja terus bersirkulasi dengan sangat menakjubkan.
Dari laut air menguap ke udara, lalu dibawa angin ke tempat tertentu menjadi tetesantetesan hujan yang membasahi bumi. Sebagian untuk kebutuhan langsung tetumbuhan, hewan, dan manusia. Sebagian terserap ke dalam tanah menjadi cadangan atau persediaan air tanah.
Sebagian yang lain bergerak menuju laut yang dapat dimanfaatkan berbagai jenis makhluk sepanjang perjalanannya, bahkan keperluan lebih besar, misalnya
Sebagai prasarana transportasi air. Allah berfirman dalam surah as-Sajadah ayat 27, “Dan tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan (dengan air hujan itu) tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka mengapa mereka tidak memperhatikan?”