Eramuslim.com -Aturan baru WhatsApp yang menggarisbawahi soal data pribadi pengguna membuat pendiri aplikasi tersebut mengernyitkan dahinya. Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp, mengungkap bahwa aturan tersebut sangat membingungkan dan sulit untuk diikuti.
“Setelah membaca kebijakan privasi WhatsApp, saya merasa itu sangat membingungkan dan sulit untuk diikuti. Facebook mencoba memasukkan cara khusus tentang bagaimana mereka menggunakan data Anda untuk menampilkan iklan kepada Anda,” ujar Acton, seperti dikutip Business Today.
“Dengan pembaruan tersebut, Anda masih memiliki premis data dibagikan kembali ke Facebook sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menargetkan pelanggan.”
WhatsApp sendiri didirikan Acton bersama Jan Koum pada Februari 2009. Lima tahun berselang, tepatnya Februari 2014, mereka menjual aplikasi chat tersebut ke Facebook dengan harga hampir 22 miliar dolar AS.
Seiring berjalannya WhatsApp di bawah naungan Facebook, Acton akhirnya memutuskan pergi dari perusahaan pada September 2017. Kepergian Acton pun disebabkan oleh ketidaksepakatan dengan manajemen Facebook soal cara menghasilkan uang atau monetisasi di aplikasi pesan instannya.
Kini, nama Acton kembali santer karena popularitas aplikasi chat Signal yang ia dirikan bersama Moxie Marlinspike pada Januari 2018. Setelah aturan baru WhatsApp menuai protes dari para penggunanya, Signal menjadi salah satu aplikasi dengan lonjakan download terbanyak minggu ini.