Eramuslim – KITA tidak diminta untuk memberikan semua bentuk kebaikan kepada orang lain. Karena itu mustahil bisa kita lakukan, mengingat kita tidak memiliki semua potensi yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena itulah, islam mengarahkan kepada kita untuk memberikan manfaat bagi orang lain, sesuai potensi yang kita miliki.
Dan bagian dari keadilan Allah, Dia membagi amal bagi para hamba-Nya, sesuai potensinya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Beramal-lah, karena setiap jiwa itu dimudahkan sesuai tujuan penciptaannya.” (HR. Bukhari 4949 & Muslim 6903). Semua manusia diarahkan untuk beramal sesuai dengan ujung hidupnya. Orang yang mendapat kebahagiaan di ujung hidupnya, akan dimudahkan untuk melakukan amal yang mengantarkannya kepada kebahagiaan. Dan sebaliknya.
Imam Malik pernah mendapatkan sepucuk surat dari kawannya, Abdullah al-Umari, orang yang sangat rajin beribadah. Dalam surat itu, kawannnya mengajak Imam Malik agar jangan berlebihan duduk mengajar hadis di Madinah, tapi hendaknya menyendiri dalam rangka banyak beribadah. Kemudian Imam Malik memberikan jawaban dengan pernyataan yang cukup menekan,