Asbabun Nuzul dari Kata Insya Allah
Setelah membahas mengenai arti dan makna dari kata Insya Allah, ada baiknya jika mengetahui tentang sebab atau asbabun nuzul kalimat tersebut. Karena, mungkin banyak orang belum mengetahuinya dan sering disalah artikan.
Dalam buku berjudul Asbabun Nuzul yang disusun oleh KH Q Shaleh dkk (1995), menjelaskan kisah dan sebab diturunkannya QS. Al Kahfi ayat 23 – 24 yang berisikan perintah pentingnya untuk mengucapkan kata Insya Allah ketika berjanji.
Pada awal kisahnya, terdapat kaum Quraisy yang meragukan kenabian Muhammad. Untuk membuktikan kebenaran tersebut seorang pendeta Yahudi menyuruh mereka untuk mengajukan 3 pertanyaan, apabila Rasulullah tidak bisa menjawab, maka Beliau hanya manusia biasa.
Kemudian datanglah mereka berdua menemui Rasulullah dan mengajukan pertanyaan tersebut. Selanjutnya, Nabi Muhammad menjanjikan akan menjawabnya besok tanpa mengucapkan kata Insya Allah.
Untuk menjawab pertanyaan dari kaum Quraisy tersebut Rasulullah menunggu wahyu dari Allah, sampai hari ke 15 tidak kunjung memperolehnya. Hingga masyarakat Mekkah mulai mencemooh dan meragukan kenabian Beliau.
Keadaan tersebut membuat hati Rasulullah sedih, gundah dan gulana. Hingga pada akhirnya malaikat Jibril datang membawa wahyu sebagai teguran kepada Nabi Muhammad, karena memastikan suatu hal tanpa mengucapkan Insya Allah.
Di saat yang bersamaan, malaikat Jibril juga menyampaikan wahyu yang beriksan tentang jawaban pertanyaan dari kaum Quraisy perihal pemuda-pemuda Ashabul Kahfi, seorang pengembara bernama Dzulqarnain dan perkara roh.