Eramuslim.com – Islam itu indah, dimana selalu memberikan petunjuk kepada umatnya dalam menjalani kehidupan agar terhindar dari perkara mungkar. Termasuk syariat untuk mengucapkan dan memahami arti Insya Allah agar tidak termasuk golongan orang munafik.
Pengertian dan Makna di Balik Kata Insya Allah
Berbicara mengenai arti dan makna kata Insya Allah bisa merujuk pada firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 23 – 24 yakni:
وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ
“Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”
اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
“Kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.”
Berdasarkan ayat di atas, secara bahasa kata tersebut bisa diartikan “jika Allah menghendaki”. Apabila dikupas lebih mendalam, terdapat pelajaran untuk manusia agar bersikap rendah hati serta tidak sombong atas kemampuan pribadi yang dimiliki.
Allah SWT memang menganugrahkan kemampuan kepada manusia yakni berupa akal, nurani, tenaga dan lainnya. Namun, hal tersebut tujuannya agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya sesuai syariat. Yaitu untuk menyusun rencana serta berusaha, selebihnya pasrah terhadap ketetapan takdir.
Karena sejatinya, kekuatan yang paling besar dan tiada tandingannya hanya milik Allah SWT semata, jadi tidak sepantasnya manusia menyombongkan kemapuan pribadi. Serta mengabaikan kenyataan bahwa di balik semua peristiwa ada penentu-Nya.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 18, yakni:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”