Tafakur

Hidup butuh keseimbangan. Ketika kepenatan dan berbagai perasaan tak nyaman menumpuk, orang butuh ketenangan. Itulah arah yang mereka kejar untuk mendapatkan keseimbangan baru dalam hidup.

Kepemimpinan adalah keadaan di mana seseorang berada pada posisi atas dibandingkan bawahannya. Dari posisi atas itulah, ia bisa melihat ruang-ruang yang jauh lebih luas daripada orang yang berada di posisi bawah.

Pepohonan selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya.

Begitu banyak tingkah nakal anak-anak manusia di bumi ini. Begitu banyak kerusakan yang mereka tampakkan sehingga kehidupan menjadi gaduh.

Jika mengibaratkan hidup yang kita lakoni ini dengan sebuah perjalanan, kemampuan dan kemauan untuk melihat ke depan merupakan nikmat tersendiri yang tidak diperoleh oleh mereka yang di belakang.

Di antara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya.

Kesatuan, keutuhan, soliditas atau apa pun sebutannya merupakan impian semua orang.

Angan-angan sederhana yang kerap muncul di kepala siapa pun ketika ia begitu lama berada di luar rumah adalah pulang.

Melakoni hidup kadang seperti sedang berkendaraan menuju suatu tempat yang teramat jauh.

Orang banyak bisa saja terpikat. Mereka begitu takjub dengan keindahan luar yang mempesona: penampilan, retorika, dan slogan. Tapi, tetap saja kalau kesegaran dan keharuman jiwa cuma bisa diraih dari sesuatu yang hidup.