“Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan keburukan dan kebaikan. Ada yang susah, ada yang lapang, ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang diberikan petunjuk, dan ada yang diberikan kesesatan. Semua ini bentuk ujian Allah SWT kepada seseorang,” ujar Ustaz Ali Hasan.
Ia mengingatkan, jika seorang hamba diberikan kelebihan, bukan berarti bentuk cinta dan kasih sayang. Kelebihan yang ia miliki tidak serta-merta menun juk kan jika Allah SWT lebih sayang kepada dirinya dibandingkan makhluk yang lain. Hal tersebut adalah ujian yang harus dilalui. Orang yang diberikan kelebihan dalam hal harta, jabatan, serta kekuasaan, hendaknya lebih berhati-hati dan memperbanyak mengingat Allah SWT.
Manusia cenderung memiliki sifat lupa daratan atau lupa pada Tuhannya ketika mendapatkan kelebihan dan berujung berbuat zalim. Dalam QS asy-Syura ayat 27, Allah telah mengingatkan perihal tersebut, “Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukur n. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.”
Ustaz Ali Hasan menjelaskan, ada seseorang mendapatkan harta diperlukan usaha dan kerja keras. Begitu mendapatkannya, ia akan bersusah payah untuk menjaga kekayaan yang dimiliki. Hidupnya pun akan berputar dalam urusan harta dan melalaikan urusan dengan Allah SWT. Maka itu, Allah SWT memberikan batas atas rezeki yang dimiliki oleh hamba-Nya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.
Ia pun memberikan sebuah ilustrasi kepada peserta kajian, di mana ketika diberi pilihan untuk diuji dengan kekayaan atau dengan kemiskinan, pasti 90 persen memilih untuk diuji kaya. Padahal, harusnya seorang hamba dalam menentukan pilihan melihat terlebih dulu, golongan mana yang lebih sering lulus ujian di mata Allah SWT.
“Antara orang kaya yang pandai bersyukur dengan orang kaya yang kufur nikmat, mana yang lebih banyak? Antara orang miskin yang sabar dan terus berusaha dengan orang miskin yang tidak sabar, mana yang lebih banyak?” ujar dia.