Eramuslim – KATA ulul albab terdiri dari kata ulu dan al-albab. Kata ulu adalah bentuk jamak yang tidak memiliki mufrad (kata tunggal) , artinya ashab (pemilik). Dan kata ulu dalam penggunaannya dijadikan frase dengan isim dzahir (kata benda selain kata ganti). Seperti Ulu al-Quwwah artinya pemilik kekuatan, Ulu al-Maal artinya pemilik harta, dst. Ditulis dengan ada huruf wawu yang pertama, namun tidak dibaca.
Kata yang kedua adalah kata al-Albab. Kata ini adalah bentuk jamak, dan memiliki 2 kata mufrad (kata tunggal)
[1] Mufradnya adalah kata al-Labab yang artinya bagian dada binatang yang diikat tali agar pelana tidak lepas.
[2] Mufradnya adalah kata al-Lubb yang artinya inti dari segala sesuatu.
Kata lubbur rajul artinya akal seseorang. Karena inti manusia adalah akalnya. (Lisanul Arab, Ibnul Mandzur).
Dalam al-Quran, kata Ulul Albab diterjemahkan dengan orang yang berakal. Kaitannya penggunaan kata ini dengan makna bahasa, orang yang berakal disebut ulul albab, karena mereka adalah orang yang menggunakan akalnya dan akal adalah yang menjadi pengikat bagi manusia agar dia tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan atau tindakan memalukan.
Siapakah Ulul Albab? Ayat pertama yang menyebutkan kata ulul albab adalah firman Allah di surat al-Baqarah: 179. Allah berfirman, “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.”