Dalam kitab Al-Hakim, diriwayatkan sebuah hadits dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:
لَا يُغْنِي حَذَرٌ مِنْ قَدَرٍ، وَالدُّعَاءُ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ، وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ، وَإِنَّ الْبَلَاءَ لَيَنْزِلُ فَيَتَلَقَّاهُ الدُّعَاءُ فَيَعْتَلِجَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Doalah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi doa dan keduanya bertarung hingga hari kiamat.”
Dalam kitab yang sama diriwayatkan pula hadits Ibnu Umar Rasulullah bersabda:
إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ
“Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Karena itu wahai hamba Allah, kalian harus berdoa.”
Dalam kitab tersebut juga diriwayatkan hadits dari Tsauban, di mana Nabi Muhammad bersabda:
لَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ ، وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا)
“Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang menambah amal pahalanya kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang tidak memperoleh rezeki, mungkin saja karena dosa yang dia lakukan.”
Jadi kata Ibnu Qayyim obat yang paling bermanfaat adalah doa. Bagi yang berpenyakit dan doa akan dijadikan obatnya maka kita harus sungguh-sungguh berdoa. (rol)