Eramuslim – BILA ada yang beniat mengamalkan Alquran, mulailah dengan mengamalkan ayat pertamanya, yaitu basmallah dalam setiap aktivitas. Tanpa fondasi basmalah, maka ayat-ayat selanjutnya akan susah diamalkan. Ibarat akan membangun rumah, kuatkan dulu fondasinya. Untuk itu, kuatkanlah pemahaman dan pengamalan bismi-Llhir rahmnir rahm.
Di antara sekian nama-Nya yang agung, Allah tidak memilih al-Mlik (Yang Maha Merajai), al-Azz (Yang Maha Perkasa), al-Mutakabbir (Yang Maha Memiliki Kebesaran), dan lain-lain sebagai “kartu nama” untuk disebut hamba-Nya terus-menerus dalam setiap memulai aktivitas, tapi Dia memilih ar-Rahmn, ar-Rahm (Maha Pengasih dan Maha Penyayang).
Ternyata yang pertama disebut dalam ayat Alquran adalah sifat pengasih dan penyayang. Sudahkah kita meniru sifat Allah ini? Dengan mengamalkan basmallah, maka kita belajar menyayangi orang lain, baik yang berbuat baik maupun berbuat buruk kepada kita. Wali Allah Rabiatul Adawiyah tidak memiliki rasa benci kepada iblis karena semua hatinya dipenuhi rasa kasih sayang.
Bila ada setitik saja kebencian kepada manusia, mungkin karena kita belum mengenal dengan baik siapa pencipta manusia dan belum mengamalkan secara maksimal kandungan basmallah. Jika pun harus menghukum seseorang, hukumlah karena kasih sayang kita kepadanya, bukan karena benci. Sebagaimana hadits nabi yang kurang lebih maknanya, sayangilah siapa pun yang di bumi, maka yang di langit akan menyayangimu (irham man fil ardli yarhamkum man fis sam).