Eramuslim – ALLAH Azza Wa Jalla berfirman dalam QS. Al Isra: 79, “Dan pada sebagian malam, shalat tahajjudlah kamu.” Dan Allah juga berfirman dalam QS. Al Insan: 25-26 yang artinya, “Dan sebutlah nama Rabb-Mu pada waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian dari waktu malam, maka sujudlah kepadaNya dan bertasbilah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari.”
Dua ayat di atas adalah dalil dari Al Quran berkenaan shalat malam atau tahajjud. Shalat tahajjud hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hingga kaki beliau yang mulia terlihat bengkak karenanya. Shalat tahajjud pula adalah shalat yang mulia setelah shalat fardhu. Dan orang-orang yang menegakkan shalat malam pun mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.
Dari Asma binti Yazid radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ketika Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat nanti, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan! Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, Hendaknya orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.” (HR. Abu Yala) .
Yakni orang-orang yang Allah sifati dalam firmanNya, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17)
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita dan memudahkan kita mengamalkan shalat malam. (Inilah)
Oleh Ustadz Afifuddin Rohaly, MM