Eramuslim – AGAK lama saya tertegun saat membaca ayat 68 dan 69 surat an-Nahl ini. Begini artinya, “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,” (QS. An-Nahl 16: Ayat 68).
“Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 69)
Saya mendapatkan pesan-pesan indah bahwa siapapun yang ingin menjadi manusia berguna dan bermanfaat bagi orang lain sebagai “madu obat dan penyembuh” bagi banyak orang, maka lakukanlah hal-hal penting yang telah dilakukan oleh lebah sepanjang hidupnya. Apa yang dilakukan lebah?
Pertama, pengaturan keseluruhan hidupnya adalah berdasarkan ilham (wahyu) Tuhannya. Siapa saja yang hidupnya bersesuaian dengan wahyu, maka bisa dipastikan hidupnya bahagia dan penuh manfaat.
Kedua adalah memilih tempat tinggal yang layak dan sesuai dengan karakter dirinya. Rumah atau tempat tinggal memiliki pengaruh besar akan produktifitas dan kemanfaatan diri. Ketiga, makanlah makanan yang bergizi bagus yang memenuhi kriteria halalan thayyiba. Keempat, teruslah bekerja dan fokus pada tujuan hidup. Hati-hati, ada banyak ujian dan cobaan, ranjau dan jebakan. (inilah)
Oleh Ahmad Imam Mawari