Eramuslim – RASULULLAH shallallahu alaihi wasallam telah menyifati kesyirikan sebagai sesuatu yang sangat lembut dan sulit disadari adanya, sehingga ia sering kali terjadi di luar kesadaran pelakunya.
Sampai-sampai beberapa ragam kesyirikan pun bisa terjadi dalam kehidupan rumah tangga dan tidak disadari oleh keluarga tersebut. Malahan, banyak di antara kesyirikan yang sudah sangat kental dengan pola kehidupan sebagian keluarga. Berbagai kesempatan dan keadaan yang ada selalu saja mengundang terjadinya kesyirikan. Tidak hanya dalam bulan Muharrom saja, namun hampir sepanjang tahun mereka bergelut dengan kesyirikan. Naudzu billah, kita berlindung kepada Allah azza wajalla.
Di sini akan kita sebutkan sebagian bentuk kesyirikan, khurofat dan takhayul serta kebidahan yang sering terjadi dalam rumah tangga. Semoga dengan mengetahuinya kita bisa menghindar darinya. Dan semoga menjadi pelajaran berharga bagi saudara-saudara kita yang mau kembali ke jalan tauhid yang lurus.
1. Keyakinan adanya hari nahas (hari sial atau hari petaka). Yaitu keyakinan bahwa pada setiap tiga bulan dalam dua belas bulan pasti ada hari-hari nahasnya. Sehingga manusia dilarang bercocok tanam, bepergian, dan mendirikan rumah pada hari-hari nahas tersebut. Sebab diyakini bila itu dilakukan maka akan celaka atau tertimpa cobaan.