Eramuslim – Tiada seorang pun yang menyangsikan pentingnya sahabat atau teman. Masalahnya, dengan siapa kita semestinya bersahabat dan apa motivasi utama dari persahabatan itu. Persahabatan seperti apa yang bisa menjerumuskan ke dalam neraka?
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Sahabat-sahabat karib pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS az-Zukhruf: 67).
Berdasarkan ayat di atas, mengapa orang-orang yang berkawan karib di dunia bisa menjadi musuh di akhirat? Jawabannya, karena persahabatan dalam bermaksiat dan kekufuran kelak akan menjadi permusuhan di hari kiamat.
“Sesungguhnya, permusuhan para teman karib disebabkan oleh motivasi pertemanan itu,” kata Sayyid Qutb dalam Fi Dhzilalil Quran. Beliau menafsirkan bahwa mereka di dunia bersekutu dalam kejahatan, antara satu dengan yang lain saling menyokong dalam kesesatan. Pada hari kiamat mereka saling memusuhi dan saling menyalahkan. Padahal, dulunya mereka sahabat kental sekali.
Dalam pandangan ahli hikmah, persahabatan itu terkait dengan cinta. Cinta itu lahir karena ada keyakinan kita bisa memperoleh kebaikan atau menolak keburukan. Kapan saja keyakinan itu terwujud, niscaya cinta itu akan hadir. Ketika keyakinan tadi malah membawa keburukan, hasilnya adalah kebencian. Kebaikan-kebaikan yang mendatangkan cinta sifatnya langgeng. Cinta itu tak berubah sampai hari kiamat.