Sebaliknya, jika dalam posisi jabatan itu lebih membutuhkan sifat amanah, maka didahulukan yang lebih amanah, sekalipun kurang profesional. Syaikhul Islam menyebutkan, “Jika dalam kepemimpinan itu lebih membutuhkan sifat amanah, maka didahulukan yang memiliki sifat amanah, seperti bendahara atau semacamnya.”
Kemudian, beliau memberikan kesimpulan dalam menentukan pemimpin, “Diutamakan yang lebih menguntungkan untuk jabatan itu, dan yang lebih sedikit dampak buruknya.” (Inilah)
Disimpulkan dari as-Siyasah as-Syariyah, Syaikhul Islam, cet. Kementrian Agama Saudi, th. 1418 H. hlm. 13 17/ ustadz Ammi Nur Baits