eramuslim.com – Rasulullah bersabda: “barangsiapa yang memandikan jenazah dan menjaga rahasianya maka Allah akan mengampuni baginya empat puluh kali”. (HR. Hakim, disohihkan oleh Al Bani)
Memandikan jenazah dan menyaksikannya langsung tentu akan melembutkan hati dan menjauhkannya dari sifat lalai.
Diceritakan dari sofwan bin Sulaim: andaikan hari kiamat datang besok niscaya Sofwan tidak akan bisa lagi menambah ibadahnya. Giatnya beliau dalam beribadah sampai pada derajat ini karena beliau selalu datang ke pekuburan baqi’ menundukkan kepalanya lalu menggerakkan hatinya setiap kali merasakan hatinya keras.
Sufyan ats-Tsauri berkata: “barangsiapa yang selalu mengingat kuburan maka dia akan mendapatkannya sebagai salah satu taman dari taman-taman surga dan barangsiapa yang melalaikannya maka dia akan mendapatkannya sebagai salah satu lubang dari lubang neraka”.
Binalah hatimu dengan mengingat beratnya siksa pendosa dalam kubur. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (dalam satu riwayat: hamba yang fajir) apabila akan meninggalkan dunia dan menuju ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit para malaikat yang keras, kaku, dan berwajah hitam.
Mereka membawa kain yang kasar dari neraka. Mereka duduk dekat si kafir sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepala si kafir seraya berkata,
“Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Ruh yang buruk itu pun terpisah-pisah/berserakan dalam jasadnya, lalu ditarik oleh malaikat maut sebagaimana dicabutnya besi yang banyak cabangnya dari wol yang basah, hingga tercabik-cabik urat dan sarafnya.
Seluruh malaikat di antara langit dan bumi dan seluruh malaikat yang ada di langit melaknatnya. Pintu-pintu langit ditutup. Tidak ada seorang pun malaikat penjaga pintu kecuali berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ruh si kafir jangan diangkat melewati mereka.