Sama dengan diri seseorang yang bercita cita mati syahid, maka angan mati syahid hadir di pelupuk matanya. Tak tergoyah oleh apapun, hingga mendapatkan apa yang ia citakan yaitu mati syahid di ujung kehidupan.
Benarkan dalam hati dengan ikhlas
Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika benar niatmu maka Allah yang akan menyampaikan niatmu.” Jawaban Rasul kepada badui itu juga memberikan faedah yang bagus dan agung, bahwa setelah kita menanamkan niat kebaikan, maka dengan meluruskan niat kita akan menjadi sebab datangnya pertolongan Allah untuk merealisasikan setiap keinginan yang dimiliki hamba yang beriman.
Tak ada yang mustahil dalam mewujudkan setiap keinginan bagi orang yang yakin dengan niat yang ia miliki apabila sang Rahman sudah berkehendak. Sebab, tak ada yang mampu menghalangi apapun dari kehendak Allah.
Inilah yang menjadi penjelasan bahwa ada manusia-manusia lemah secara ekonomi tapi ternyata ia menjadi tamu Allah dalam haji dan umrah, jauh lebih dahulu daripada yang berkelapangan harta tapi tak kunjung menjadi tamunya Allah. Itu semua karena ternyata si fakir selalu menanamkan niat dalam hatinya untuk berhaji dan ia ikhlaskan niat itu untuk Allah hingga ia diampuni.
Inilah pula yang menjadi keterangan dari orang yang hanya tamat Madrasah Aliyah, tapi membangun pondok pesantren dengan ratusan santri saleh yang tak jemu belajar ilmu, mengalahkan doktor yang terkadang memiliki keinginan untuk membangunnya tapi tak kunjung terwujud.
Inilah pula yang terkadang menjadikan seorang ikhwan (saudara-red) biasa dengan kesibukan kerja tapi punya asa menghafalkan Alquran dan ia pun hafal dengan baik, padahal banyak tamatan pondok pesantren yang tak kunjung hafal Alquran.