Mau Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat? Ini Caranya

Kemudian mereka menemui Nuh, namun dia juga mengajukan alasan. Kemudian mereka menemui Ibrahim, namun dia mengajukan alasan pula. Kemudian mereka menemui Musa, ternyata dia juga mengajukan alasan. Kemudian mereka menemui Isa, namun dia juga mengajukan alasannya.

Akhirnya mereka menemui Nabi Muhammad dan mengatakan: Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang. Maka berikanlah syafaat kepada kami di hadapan Rabbmu. Tidakkah engkau lihat keadaan kami?

Maka akupun berangkat sampai di bawah Arsy, lalu aku tersungkur sujud kepada Rabbku. Kemudian Allah membukakan untukku pujian-pujian dan sanjungan yang baik untuk-Nya, yang belum Dia bukakan kepada seorangpun sebelumku. Kemudian dikatakan (kepadaku): Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan mintalah, niscaya kamu akan diberi. Berilah syafaat niscara akan diterima (syafaatmu). Maka akupun mengangkat kepalaku kemudian aku katakan: Umatku wahai Rabbku, umatku wahai Rabbku.

Kemudian datanglah Allah untuk menentukan keputusan hukum di antara hamba-Nya. Maknanya, Allah benar-benar datang dengan cara yang Dia kehendaki, sebagaimana firman-Nya:

Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Rabbmu; sedang malaikat berbaris-baris. (Al-Fajr: 21-22). Inilah syafaat agung yang khusus bagi Rasulullah. (Syarh Lumatul Itiqad, Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal. 203)

Allah berfirman kepada Rasul-Nya, Muhammad: Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra: 79)

Oleh karena itulah, Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang berdoa setelah mendengar adzan: Ya Allah, Rabb yang memiliki panggilan yang sempurna dan salat yang akan ditegakkan ini, karuniakanlah kepada Muhammad al-wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah baginya kedudukan yang terpuji yang Engkau telah janjikan untuknya, niscaya dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat (dengan izin-Nya).” (HR. Al-Bukhari no. 579, Kitabul Adzan, Bab Ad-Dua inda an-nida, dari Jabir bin Abdillah). [Asysyariah]

[1] Beliau hafizhahullah mengisyaratkan kepada salah satu penafsiran firman Allah , Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (Al-Maarij: 4). (Inilah)

Lihat Tafsir Ibnu Katsir (4/357).