Akhirnya Masuk Islam Segala puji hanyalah bagi Allah, Tuhan yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tuhan yang Mahakuasa atas segala sesuatu, yang mengatur pergantian siang dan malam. Tuhan yang melihat hamba-hamba yang tengah sujud di kegelapan malam, Tuhan yang mendengarkan doa-doa hamba-Nya.
Tuhan yang ketika disebutkan nama-Nya bergetarlah hati hamba-hamba-Nya yang beriman, dan ketika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah kokohlah iman mereka.
Tuhan yang Agung yang penuh belas kasih. Tuhan yang kepadanya semua makhluk akan kembali dan dikumpulkan.
Ia memberikan hidayah kepada manusia dengan cara-Nya. Kadang cara itu tidak terduga. Maha suci Allah…
Beberapa orang pemuda tengah berkumpul di rumah Allah, di sebuah mesjid, di kota Paris. Sebagian mereka adalah orang-orang yang baru memeluk Islam. Sebagian lain adalah muslim sejak kecil.
Setiap hari usai shalat subuh berjamaah setiap orang secara bergantian membaca kitab Riyadus Solihin yang disusun oleh Imam Nawawi.
Setelah hadits-hadits itu dibaca, mereka menghafalkannya dan menancapkan niat dalam hati untuk mengamalkan dan menyampaikan pada orang lain, sebagaimana pesan Rasulullah, “Ballighuu `anniy walau aayah”, sampaikanlah tentangku walau satu ayat yang kalian tahu!
Beberapa orang ulama menjelaskan hadits ini, ballighuu: sampaikanlah, adalah sebuah perintah dari Rasul yang harus diikuti, `anniiy, tentangku, adalah suatu kemuliaan menyampaikan risalah Rasul, walau aayah: adalah takhfif, sebuah keringanan. Di mana setiap muslim memiliki kesempatan untuk menjadi seorang muballigh, da`i ke jalan Allah SWT, mengajak manusia kepada ketaatan, menyampaikan apa yang ia ketahui tentang al-Qur`an dan hadits-hadits Rasulullah.
Setelah membaca dan mendengarkan hadits-hadits dengan penuh cinta, ta`zhim dan tasdiq (membenarkan apa yang didengar), mereka bermusyawarah. Seseorang dari mereka ditunjuk untuk memimpin musyawarah.
“Saudara-saudaraku, tak henti-hentinya kita memanjatkan syukur kepada Allah `Azza wa Jalla, pada hari ini kita telah kembali dihidupkan. Allah memberi kita kesempatan untuk beribadah pada-Nya, bertobat atas dosa-dosa kita, menambah bekal untuk akhirat. Mari kita isi hari ini dengan memperbanyak istighfar, memperharui tobat dan beramal soleh.”
“Saudaraku, kita juga harus bersyukur Allah memberi kita kesehatan dan kelapangan untuk shalat subuh di rumah Allah swt ini. Sebuah hadits dari Ustman bin Affan radhiyallahu `anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah, maka seolah-olah ia telah mendirikan setengah malam, dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah ia telah mendirikan (shalat) seluruh malam”, hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.”
“Dalam hadits lain disebutkan, dari Abi Zuhair Umarah bin Ruaibah radhiyallahu `anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelam matahari, yaitu shalat subuh dan ashar. Hadits ini juga diriwayatkan Imam muslim.”
“Saudaraku, mari kita isi hari ini dengan ketaatan. Kita manfaatkan setiap detik yang kita lewati, jangan sampai kita lalai, terpedaya oleh tipu daya setan dan hawa nafsu. Saudaraku, usai musyawarah ini hendaknya kita tetap duduk di mesjid untuk berzikir pada Allah.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berzikir sampai terbitnya matahari, lalu shalat dua rakaat, maka baginya pahala, seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.”
Dan terakhir, ada empat perkara yang jika berkumpul dalam diri seorang muslim dalam satu hari, maka ia akan masuk sorga, sebagaimana yang disebutkan Rasul, empat perkara itu adalah: Puasa sunat, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, dan memberi makan orang miskin….