Di mata satu-satunya khalifah Islam yang bergelar “Imam” ini, orang lemah bukan mereka yang tak berdaya menghadapi lawan, tak berharta, atau tidak memiliki kedudukan.
Tapi, “Orang yang paling lemah adalah mereka yang tidak dapat menjalin tali persahabatan dengan orang lain, dan lebih lemah darinya adalah orang yang mudah melepaskan persaudaraan dengan sahabatnya,” ujar Ali, sebagaimana dinukil dalam Nahj al-Balaghah.
Di bagian lain wasiatnya, Ali menegaskan, “Akan datang kepada manusia suatu masa yang tidak tertinggal dari Alquran kecuali tulisannya dan dari Islam kecuali namanya. Pada masa itu masjid-masjid dimakmurkan bangunannya sedangkan ia sendiri kosong dari hidayah, orang-orang yang menghuni dan memakmurkannya adalah yang paling jahat di muka bumi.
Fitnah bersumber dari mereka dan segala kesalahan kembali kepada mereka. Orang-orang korban fitnah dan telah bertaubat, akan dipaksa kembali dan orang-orang yang tertinggal di belakang (tidak ikut serta dalam kafilah fitnah) akan dirayu agar bergabung dengannya.
Allah berfirman: ‘Demi Dzat-Ku, akan Ku-kirim untuk mereka sebuah fitnah (cobaan) besar yang akan menjadikan orang-orang sabar bingung menentukan sikap.’ Kita memohon kepada-Nya untuk mengampuni kealpaan yang membuat kita tergelincir.” (rol)