Jika lisan mencerminkan apa yang ada di hati, maka hati mencerminkan diri. Hati adalah hulu dari semua keputusan dan perbuatan. Kebaikan atau keburukan. Kamu sendiri yang menentukan.
Bisa jadi kebaikan atau keburukan yang kamu lakukan menjadi pengantar untuk kebaikan atau keburukan yang lain. Bisa pula kebaikan atau keburukan yang kamu lakukan menjadi penyebab orang lain untuk melakukan kebaikan atau keburukan yang sama. Maka berhati-hatilah dalam urusan hati.
Penuhilah kebaikan dalam hati karena itu yang akan menuntunmu menuju alam yang hakiki. Pertahankan kebaikan di hati, karena hidup hanya sekali dan kamu harus membuatnya berarti.
Tetap junjunglah hati dengan kebaikan meskipun orang lain membalasnya dengan hal yang berlawanan. Karena sayyidina Ali bin Abi Thalib berujar bahwa, hatimu ibarat bunga, tetap memberikan harumnya meskipun kepada tangan yang telah menghancurkannya. (Inilah)