Oleh Ustadz Didik Hariyanto MA
Menyaksikan kematian dan beratnya perjuangan di akhir hidup akan melembutkan hati, menyadarkan dekatnya ajal dan cepatnya zaman berlalu, cobalah kunjungi rumah sakit terdekat, ICU, rasakan pesan yang tersirat di balik penderitaan dan kematian.
Saat Ibnu Sirin menghadapi kematian dia menangis. Seseorang bertanya kepadanya: “Apa yang membuatmu menangis?”. Beliau menjawab: “Aku menangis karena menyadari semua kekuranganku di masa lalu, begitu sedikitnya amalku untuk bekal masuk surga yang tinggi dan yang bisa menyelamatkanku dari neraka yang panas.
Al fudhail bin i’yadh (seorang ahli ibadah di tanah suci) saat menghadapi kematian beliau pingsan lalu siuman dan berkata: “Begitu jauh perjalanan ini dan begitu sedikit bekalku”
Al-Mu’tashim sang Kholifah saat ketikan sakratul maut berkata: “Kalau aku tahu umurku sangat pendek niscaya aku tidak akan melakukannya (sebagai Kholifah)”